onyet

profile icons

Sabtu, 15 September 2012

PENGOLAHAN MAKANAN TRADISIONAL
5 ACARA KHUSUS ADAT JAWA 
1.      PERKAWINAN
a.       Nontoni
Nontoni adalah upacara untuk melihat calon pasangan yang akan dikawininya. Dimasa lalu orang yang akan nikah belum tentu kenal terhadap orang yang akan dinikahinya, bahkan terkadang belum pernah melihatnya, meskipun ada kemungkinan juga mereka sudah tahu dan mengenal atau pernah melihatnya. Agar ada gambaran siapa jodohnya nanti maka diadakan tata cara nontoni. Biasanya tata cara ini diprakarsai pihak pria. Setelah orang tua si perjaka yang akan diperjodohkan telah mengirimkan penyelidikannya tentang keadaan si gadis yang akan diambil menantu. Penyelidikan itu dinamakan dom sumuruping banyu atau penyelidikan secara rahasia. Setelah hasil nontoni ini memuaskan, dan siperjaka sanggup menerima pilihan orang tuanya, maka diadakan musyawarah diantara orang tua / pinisepuh si perjaka untuk menentukan tata cara lamaran.
b.      Lamaran
Melamar artinya meminang, karena pada zaman dulu diantara pria dan wanita yang akan menikah terkadang masih belum saling mengenal, jadi hal ini orang tualah yang mencarikan jodoh  dengan cara menanyakan kepada seseorang apakah puterinya sudah atau belum mempunyai calon suami. Dari sini bisa dirembug hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama.  Upacara lamaran:Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah utusan dari calon besan yaitu orang tua calon pengantin pria dengan membawa oleh-oleh. Pada zaman dulu yang lazim disebutJodang ( tempat makanan dan lain sebagainya ) yang dipikul oleh empat orang pria. Makanan tersebut biasanya terbuat dari beras ketan antara lain : Jadah, wajik, rengginan dan sebagainya.Menurut naluri makanan tersebut mengandung makna sebagaimana sifat dari bahan baku ketan yang banyak glutennya sehingga lengket dan diharapkan kelak kedua pengantin dan antar besan tetap lengket (pliket,Jawa).Setelah lamaran diterima kemudian kedua belah pihak merundingkan hari baik untuk melaksanakan upacara peningsetan.


c.       Peningsetan
Kata peningsetan adalah dari kata dasar singset (Jawa) yang berarti ikat, peningsetan jadi berarti pengikat.Peningsetan adalah suatu upacara penyerahan  sesuatu sebagai pengikat  dari orang tua pihak pengantin pria kepada pihak calon pengantin putri.Menurut tradisi peningset terdiri dari : Kain batik, bahan kebaya, semekan, perhiasan emas, uang yang lazim disebut tukon ( imbalan) disesuaikan kemampuan ekonominya, jodang yang berisi: jadah, wajik, rengginan, gula, teh, pisang raja satu tangkep, lauk pauk dan satu jenjang kelapa yang dipikul tersendiri, satu jodoh ayam hidup. Untuk menyambut kedatangan ini diiringi dengan gending Nala Ganjur .Biasanya penentuan hari baik pernikahan ditentukan bersama antara kedua pihak setelah upacara peningsetan.
d.       Upacara Tarub
Tarub adalah hiasan janur kuning ( daun kelapa yang masih muda ) yang dipasang tepi tratag yang terbuat dari bleketepe ( anyaman daun kelapa yang hijau ). Pemasangan tarub biasanya dipasang saat bersamaan dengan memandikan calon pengantin ( siraman, Jawa ) yaitu satu hari sebelum pernikahan itu dilaksanakan. 
Untuk perlengkapan tarub selain janur kuning masih ada lagi antara lain yang disebut dengan tuwuhan. Adapun macamnya :
  • Dua batang pohon pisang raja yang buahnya tua/matang.
  • Dua janjang kelapa gading ( cengkir gading, Jawa )
  • Dua untai padi yang sudah tua.
  • Dua batang pohon tebu wulung ( tebu hitam ) yang lurus.
  • Daun beringin secukupnya. 
  • Daun dadap srep.
e.       Nyantri
Upacara nyantri adalah menitipkan calon pengantin pria kepada keluarga pengantin putri 1 sampai 2 hari sebelum pernikahan. Calon pengantin pria ini akan ditempat kan dirumsh saudara atau tetangga dekat. Upacara nyantri ini dimaksudkan untuk melancarkan jalannya upacara pernikahan, sehingga saat-saat upacara pernikahan dilangsungkan maka calon pengantin pria sudah siap dit3empat sehingga tidak merepotkan pihak keluarga pengantin putri.
f.       Siraman

Siraman dari kata dasar siram ( Jawa ) yang berarti mandi. Yang dimaksud dengan siraman adalah memandikan calon pengantin yang mengandung arti membershkan diri agar menjadi suci dan murni.Bahan-bahan untuk upacara siraman :
  • Kembang setaman secukupnya
  • Lima macam konyoh panca warna ( penggosok badan yang terbuat dari beras kencur yang dikasih pewarna)
  • Dua butir kelapa hijau yang tua yang masih ada sabutnya.
  • Kendi atai klenting
  • Tikar ukuran ½ meter persegi
  • Mori putih ½ meter persegi
  • Daun-daun : kluwih, koro, awar-awar, turi, dadap srep, alang-alang
  • Dlingo bengle
  • Lima macam bangun tulak ( kain putih yang ditepinnya diwarnai biru)
  • Satu macam yuyu sekandang ( kain lurik tenun berwarna coklat ada garis-garis benang kuning)
  • Satu macam pulo watu (kain lurik berwarna putih lorek hitam), 1 helai letrek ( kain kuning), 1 helai jinggo (kain merah).
  • Sampo dari londo merang ( air dari merang yang dibakar didalam jembangan dari tanah liat kemudian saat merangnya habis terbakar segera apinya disiram air, air ini dinamakan air londo)
  • Asem, santan kanil, 2meter persegi mori, 1 helai kain nogosari, 1 helai kain grompol, 1 helai kain semen, 1 helai kain sidomukti atau kain sidoasih
  • Sabun dan handuk.


g.      Midodareni

Midodareni berasal dari kata dasar widodari ( Jawa ) yang berarti bidadari yaitu putri  dari sorga yang sangat cantik dan sangat harum baunya.Midodareni biasanya dilaksanakan antara jam 18.00 sampai dengan jam 24.00 ini disebut juga sebagai malam midodareni, calon penganten tidak boleh tidur. Saat akan melaksanakan midodaren ada petuah-petuah dan nasehat serta doa-doa dan harapan yang di simbulkan dalam:
  • Sepasang kembarmayang ( dipasang di kamar pengantin )
  • Sepasang klemuk ( periuk ) yang diisi dengan bumbu pawon, biji-bijian, empon-empon dan dua helai bangun tulak untuk menutup klemuk tadi
  • Sepasang kendi yang diisi air suci yang cucuknya ditutup dengan daun dadap srep
 ( tulang daun/ tangkai daun ), Mayang jambe (buah pinang), daun sirih yang dihias dengan kapur.
  • Baki yang berisi potongan daun pandan, parutan kencur, laos, jeruk purut, minyak wangi, baki ini ditaruh dibawah tepat tidur supaya ruangan berbau wangi.
 Adapun dengan selesainya midodareni saat jam 24.00  calon pengantin dan keluarganya bisa makan hidangan yang terdiri dari :
  • Nasi gurih
  • Sepasang ayam yang dimasak lembaran ( ingkung, Jawa )
  • Sambel pecel, sambel pencok, lalapan
  • Krecek
  • Roti tawar, gula jawa
  • Kopi pahit dan teh pahit
  • Rujak degan
  • Lampu juplak minyak kelapa untuk penerangan ( jaman dulu)

h.      Upacara Langkahan
        Langkahan  berasal dari kata dasar langkah (Jawa) yang berarti lompat, upacara langkahan disini dimaksudkan apabila pengantin   menikah mendahului kakaknya yang belum nikah , maka sebelum akad nikah dimulai maka calon pengantin diwajibkan minta izin kepada kakak yang dilangkahi.
i.        Upacara Ijab

        Ijab dan kabul adalah pengesahan pernihakan sesuai agama pasangan pengantin. Secara tradisi dalam upacara ini keluarga pengantin perempuan menyerahkan / menikahkan anaknya kepada pengantin pria, dan keluarga pengantin pria menerima pengantin wanita dan disertai dengan penyerahan emas kawin bagi pengantin perempuan. Upacara ijab qobul biasanya dipimpin oleh petugas dari kantor urusan agama sehingga syarat dan rukunnya ijab qobul akan syah menurut syariat agama dan disaksikan oleh pejabat pemerintah atau petugas catatan sipil yang akan mencatat pernikahan mereka di catatan pemerintah. 

j.        Upacara Panggih

       Panggih ( Jawa ) berarti bertemu, setelah upacara akad nikah selesai baru upacara panggih bisa dilaksanaakan,. Pengantin pria kembali ketempat penantiannya, sedang pengantin putri kembali ke kamar pengantin. Setelah semuanya siap maka upacara panggih dapat segera dimulai. 
Upacara Panggih dalam Perkawinan Adat Jawa  merupakan puncak acara dari serangkaian upacara adat yang mendahuluinya.  Rangkaian acara yang mewarnai upacara panggih meliputi :
·         Penyerahan sanggan yang lazim disebut tebusan
·         Keluarnya mempelai dari kamar pengantin yang didahului kembar mayang
·         Lempar sirih
·         Wijikan atau memecah telur
·         Berjalan bergandengan jari kelingking menuju kepelaminan
·         Kacar-kucur atau tampakaya(Pengantin putra mengucurkan penghasilan kepada pengantin putri berupa uang receh beserta kelengkapannya. Mengandung arti pengantin pria akan bertanggung jawab memberi nafkah kepada keluarganya).
·         Penjemputan orangtua mempelai atau besan
·         Sungkeman
    Untuk melengkapi upacara panggih tersebut sesuai dengan ,busana gaya Yogyakarta, busana gaya Yogya ( untuk lebih jelasnya Klik disini) dengan iringan gending Jawa:
  1. Gending Bindri untuk mengiringi kedatangan penantin pria
  2. Gending Ladrang Pengantin untuk mengiringi upacara panggih mulai dari balangan ( saling melempar ) sirih, wijik ( pengantin putri mencuci kaki pengantin pria ), pecah telor oleh pemaes.
  3. Gending Boyong/Gending Puspowarno untuk mengiringi tampa kaya (kacar-kucur), lambang penyerahan nafkah dahar walimah. Setelah dahar walimah selesai, gending itu bunyinya dilemahkan untuk mengiringi datangnya sang besan dan dilanjutkan
   Setelah upacara panggih selesai dapat diiringi dengan gending riwidodo atau gending Sriwilujeng. Pada waktu kirab diiringi gending : Gatibrongta, atau Gari padasih.


2. KENDUREN  
Kenduren/ selametan adalah tradisi yang sudah turun temurun dari jaman dahulu, yaitu doa bersama yang di hadiri para tetangga dan di pimpin oleh pemuka adat atau yang di tuakan di setiap lingkungan, dan yang di sajikan berupa Tumpeng, lengkap dengan lauk pauknya. Tumpeng dan lauknya nantinya di bagi bagikan kepada yang hadir yang di sebut Carikan ada juga yang menyebut dengan Berkat.Biasanya menu sajiannya hanya berupa tumpeng dan lauk seperti sayur, lalapan, tempe goreng, , dan srundeng. tidak ada ingkung nya ( ayam panggang ).
3. SELAMATAN USIA HAMIL
Dalam tradisi Jawa dari dulukala telah dikenal berbagai uborampe sesaji atau sesuatu yang disajikan sebagai bentuk pewujudan doa (baca: sinergisme/harmonisasi) dan harapan (upaya penyelarasan) ke dalam simbol. Doa dan harapan tak cukup sekedar di ucapkan dalam hati dan mulut saja. Sebagai ungkapan dari ketangga (keketeg hing hangga) atau tekad bulat di dalam jiwaraga.

Dengan harapan agar supaya lahirnya si ponang jabang bayi dan ibu yang mengandung diberikan keselamatan, kelancaran, selalu dalam lindungan dan berkah Ilahi melalui perantara energi hidup manasaja ; lewat perantara suami, perantara dokter, bidan, perawat, orang lain tak dikenal, tetangga, teman, kerabat, saudara, maupun perantara para leluhurnya sendiri.

DUA BULAN
Materi selamatan terdiri dari ;
1.      Nasi tumpeng kuluban (nasi tumpeng yang sekelilingnya diberi urap atau gudangan). Berbagai macam kuluban tergantung daerah masing-masing, yang penting jumlah warnanya harus ganjil.
2.      Bubur merah (bubur beras yang dikasih gula merah).
3.      Bubur putih (bubur beras ditambah dengan santan).
4.      Bubur merah putih (bubur merah diatasnya ditaruh bubur putih)
5.      Bubur baro-baro (bubur putih di atasnya diberi parutan kelapa dan sisiran gula merah). Untuk daerah solo dan sekitarnya bubur baro-baro terbuat dari bubur bekatul atau dedak halus, di atasnya diberi parutan kelapa dan gula merah.
6.      Pipis kental (tepung beras, garam, santan, gula merah, dijadikan satu dengan dibungkus daun pisang lalu dikukus).
7.      Segala macam jajan pasar (makanan kecil yang dijual di pasar).
8.      Kembang boreh (bunga serba putih ; mawar putih, melati, kanthil di tambah dengan boreh yakni parutan dlingo dan bengle dicampur). Biasanya pedagang bunga sudah menyiapkan kembang boreh. Jika beli bunga hendaknya jangan menawar, tetapi jatuhkan uang sekehendak anda sendiri.

4. KELAHIRAN ADAT JAWA

Salah satu tradisi kelahiran dalam budaya Jawa adalah Selapanan. Upacara Selapanan bertujuan memohon keselamatan bagi si bayi. Perlengkapan upacara yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Golongan bangsawan
·         Nasi tumpeng gudangan, nasi tumpeng kecil yang ujungnya ditancapi tusukan bawang merah dan cabe merah, bubur lima macam, jajan pasar, nasi golong, nasi gurih, sekul asrep-asrepan, pecel ayam, pisang, kemenyan, dan kembang setaman diberi air.
Golongan rakyat biasa
·         Tumpeng nasi gurih dengan lauk, nasi tumpeng among-among, nasi golong, jenang abang putih, ingkung dan panggang ayam. Upacara terakhir dalam rangkaian selamatan kelahiran yang dilakukan pada hari ke 36 sesuai dengan weton atau hari pasaran kelahiran si bayi. Selapanan diadakan setelah maghrib dan dihadiri oleh si bayi, ayah, dukun, ulama, famili dan keluarga terdekat.
Menurut kepercayaan juga, untuk memasuki dunia abadi tersebut, arwah harus melalui jalan yang sangat panjang; oleh karena itu penting sekali diadakannya beberapa upacara untuk menemani perjalanan sang arwah.

5. NGESUR TANAH
Upacara ngesur tanah merupakan upacara yang diselenggarakan pada saat hari meninggalnya seseorang. Upacara ini diselenggarakan pada sore hari setelah jenazah dikuburkan. Istilah sur tanah atau ngesur tanah berarti menggeser tanah (membuat lubang untuk penguburan mayat). Makna sur tanah adalah memindahkan alam fana ke alam baka dan wadag semula yang berasal dari tanah akan kembali ke tanah juga.
Bahan yang digunakan untuk kenduri terdiri atas:
1.      Nasi gurih (sekul wuduk)
2.      Ingkung (ayam dimasak utuh)
3.      Urap (gudhangan dengan kelengkapannya)
4.      Cabai merah utuh
5.      Krupuk rambak
6.      Kedelai hitam
7.      Bawang merah yang telah dikupas kulitnya
8.      Bunga kenanga
9.      Garam yang telah dihaluskan
10.  Tumpeng yang dibelah dan diletakkan dengan saling membelakangi (tumpeng ungkur-ungkuran)















LAMPIRAN

MENU PERNIKAHAN
1.      Nasi Putih
2.      Soup buntut
3.      Ayam Kuluyuk
4.      Udang Goreng Mentega (Tempura)
5.      Gado-Gado
6.      Sambal Goreng Printil
7.      Acar Bumbu Kuning
8.      Es Cendol

Ø  SOUP BUNTUT
Bahan Sop Buntut :
  • 1 kg buntut sapi
  • 1.5 ltr air
  • 250 gr kentang, potong-potong
  • 300 gr wortel, potong-potong
  • 3 batang seledri, ikat
Bumbu halus :
  • 5 butir bawang putih, bakar dengan kulitnya
  • 10 butir bawang merah, bakar dengan kulitnya
Rempah-rempah :
  • 1 sdt merica bubuk
  • 1 butir biji pala
  • 5 butir cengkeh
  • 4 cm jahe, belah dan memarkan
  • 2 butir bawang putih, bakar dengan kulitnya dan memarkan
  • Garam dan penyedap rasa sesuai selera
Taburan & Pelengkap :
  1. 2 sdm irisan seledri
  2. 1 sdm irisan daun bawang
  3. 2 sdm bawang putih goreng, remas
  4. 2 buah tomat, potong-potong
  5. Irisan jeruk nipis/limau
  6. Sambal rawit hijau
  7. Emping goreng
  8. Acar ketimun wortel
  9. Kecap manis
Cara memasak Sop Buntut :
  1. Rebus buntut dalam air mendidih sampai airnya mendidih kembali.
  2. Buang air rebusan tsb, masukan 1,5 lt air mendidih dan rempah-rempah, masak dengan api kecil sampai buntut empuk. Kalau menggunakan panci tekan cukup 30 menit.
  3. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan wortel dan kentang. Tambahkan air rebusan buntut, masak sampai mendidih, tuang ke dalam rebusan buntut dan tambahkan seledri ikat. Masak terus sampai wortel dan kentang matang.
Ø  AYAM KULUYUK
  • 150 gr daging ayam, iris tipis
  • garam dan merica bubuk secukupnya
  • 1 siung bawang putih, haluskan
  • 1 sdt kecap inggris
  • 2 sdm tepung maizena
  • minyak goreng secukupnya
  • 100 gr bawang bombai, iris -iris
  • 1 buah cabai merah, iris - iris
  • 5 irisan nanas yang sudah bersih
Untuk Saus :
  • 3 sdm saus tomat
  • 1 sdt kecap inggris
  • 1 sdt bawang putih cincang
  • 100 cc kaldu ayam
  • 1 sdm gula pasir
  • 1 sdt arak merah
  • 1/2 sdt cuka
Cara Membuat:
  • Campur irisan daging ayam dengan garam, merica, bawang putih, dan kecap inggris, diamkan hingga bumbu meresap
  • Taburi tepung maizena diatas ayam berbumbu, goreng hingga matang. Angkat
  • Tumis ayam yang sudah digoreng bersama bawang bombai, cabai merah, dan nanas. Tuang saus di atasnya, aduk rata
  • Buat saus : masak jadi satu bahan untuk saus, kentalkan dengan larutan maizena, aduk rata 
Ø  UDANG GORENG MENTEGA
Bahan-Bahan :
500 gram udang ukuran besar
50 gram margarine
7 sendok makan kecap asin
7 sendok makan kecap inggris
2 sendok makan kecap manis
1/2 sendok teh lada halus
2 siung bawang putih dimemarkan
Cara Mengolah :
1. Buang ujung kepala udang yang runcing dan bersungut.
2. Toreh punggungnya dengan pisau, keluarkan kotorannya yang berwarna kehitaman.
3.Goreng hingga matang dengan api yang besar, Angkat dan sisihkan.
4. Tumis bawang putih dengan margarin.
5. Masukkan kecap asin, kecap manis dan kecap inggris.
6. Bubuhkan ada halus.
7. Setelah mendidih, masukkan udang goreng.
8. Aduk-aduk sebentar di atas api agar bumbu menyerap. Angkat.
9. Hidangkan selagi panas.

Ø  GADO-GADO

Bahan Gado-gado :
  • Lontong, 1 buah
  • Kacang panjang, 50 gram, potong 4 cm, rebus
  • Kol, 50 gram, potong kasar dan rebus
  • Daun selada, 4 lembar
  • Taoge, 50 gram
  • Timun muda, 1/2 buah
  • Tempe goreng, 1 buah, potong kotak-kotak
  • Tahu goreng, 1 buah, potong kotak-kotak
  • Kentang rebus, 1 buah, potong kotak-kotak
  • Telur ayam rebus, 1 butir, potong jadi 6 bagian
  • Kerupuk udang atau emping secukupnya
Saus Kacang :
  • Kacang tanah goreng, 30 gram
  • Santan, 250 ml
  • Cabai merah, 3 buah, potong-potong dan tumis
  • Bawang putih goreng, 1/2 sendok makan
  • Bawang merah goreng, 1 sendok makan
  • Air asam, 1/2 sendok makan
  • Garam secukupnya
  • Gula merah sisir, 1/2 sendok makan
  • Terasi, 1/2 sendok teh
  • Daun salam, 1 lembar
Cara memasak Gado-gado :
  1. Saus kacang : Haluskan kacang goreng, bawang merah, bawang putih dan terasi.
  2. Tambahkan cabai merah, haluskan.
  3. Masukkan bumbu halus dalam panci, tambahkan bahan bumbu yang lain. Rebus sambil diaduk hingga mendidih dan berminyak, angkat.
  4. Atur dalam piring saji, lontong, sayur, tahu, tempe, kentang dan telur.
  5. Tuangi saus kacang secukupnya. Tambahkan kerupuk atau emping di atasnya, sajikan

Ø  SAMBAL GORENG PRINTIL

Bahan daging printil pilihan:
1 btr telur
1 sdt garam
1 sdt lada
5 sdm minyak
250 gr daging cincang
2 sdm tepung roti
Bahan-bahan:
2 papan petai, kupas, bersihkan
2 cm lengkuas, memarkan
2 lbr daun salam
2 btg serai
3 sdm minyak untuk menumis
5 bh cabai merah, hilangkan bijinya, iris tipis
1 sdt garam
50 ml air


Bahan Bumbu halus:
3 siung bawang putih
3 btr kemiri
10 bh cabai merah
5 bh bawang merah
Cara membuat:
1.      Daging printil: campur daging cincang, tepung roti, telur, garam, dan lada, aduk sambil diremas-remas sampai tercampur rata. Bentuk bulat-bulat sebesar kelereng (printil). Goreng daging printil dengan sedikit minyak sampai berubah warna.Angkat dan tiriskan.
2.      Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus, daun salam, serai, dan lengkuas, sampai harum.
3.      3. Masukkan daging printil, tambahkan air dan garam, masak sampai kuah tinggal sedikit. Sebelum diangkat masukkan cabai merah dan petai, aduk rata. Angkat dan sajikan.

Ø  ACAR BUMBU KUNING
Bahan:
4 buah wortel, potong ukuran korek api
4 buah timun, buang bijinya, potong ukuran korek api
1 ikat kecil buncis, potong serong
2 sdm minyak untuk menumis
1 ibujari, lengkuas memarkan
1 ibu jari jahe, memarkan
350 ml air
1 sdm gula pasir
8 buah cabai rawit merah besar, potong serongn
5 buah cabai rawit merah
10 butir bawang merah, kupas, biarkan utuh
2 sdm cuka
1 ½ sdt garam
Haluskan:
3 siung bawang putih
3 butir bawang merah
4 buah cabai merah
5 butir kemiri
1 ibu jari kunyit
½ sdt penyedap jika suka 
Cara Membuat:
- Tumis bumbu yang dihaluskan bersama lengkuas dan jahe sampai harum dan matang.Tambahkan air.
- Masukkan, wortel, mentimun, dan buncis. Aduk sampai mendidih, lalu tambahkan bawang merah, dan cabai rawit. Aduk sampai sayuran agak matang. Beri cuka, garam, dan gula. Aduk sebentar, angkat. Sajikan.

Ø  ES CENDOL

Bahan Es Cendol :
  • 100 gr tepung hunkwe
  • 50 gr tepung beras
  • 100 ml air daun pandan dan suji
  • 600 ml air
  • 1 sdt garam
  • 5 bh daging buah nangka, potong-potong
  • 100 gr tape ketan hitam
  • es batu, secukupnya
Saus gula merah (didihkan, saring) :
  • 500 gr gula merah
  • 100 gr gula pasir
  • 200 ml air
  • 3 lbr daun pandan
Kuah santan (didihkan) :
  • 1500 ml santan
  • 1 sdt garam
  • 2 lbr daun pandan
Cara membuat Es Cendol :
  1. Campur tepung hunkwe, tepung beras, air daun suji, air, dan garam, aduk rata lalu masak sambil diaduk sampai adonan matang dan meletup-letup.
  2. Siapkan air matang dalam wadah, lalu taruh cetakan cendol di atasnya. Tuang adonan cendol secukupnya, tekan-tekan sampai adonan keluar. Lakukan sampai adonan habis.
  3. Sajikan cendol dengan saus gula merah, saus santan, potongan nangka, tape ketan hitam dan es batu
Ø  SERUNDENG
Bahan:
100 gr kelapa parut kering
3 lbr daun jeruk, iris2
Bumbu halus:
1-2 bh cabe merah
3 bawang putih
1 sdt ketumbar
1 sdt garam
2 sdt gula pasir
1 sdm ebi, sangrai
Cara mebuat:
Campur kelapa kering dengan bumbu halus dan daun jeruk.Kemudian sangrai sampai matang dan cukup kering.Taburkan



Ø  INGKUNG
 Bahan:
Ayam kampung muda (utuh) 1 ekor
Santan dari 2 butir kelapa 4 liter
Bumbu:
Jahe 3 ruas, memarkan
Serai 3 batang, memarkan
Pala 1 buah, memarkan
Lengkuas 3 ruas
Daun salam 4 lembar
Daun jeruk purut 5 lembar
Garam secukupnya
Gula pasir secukupnya
Bumbu yang dihaluskan:
Bawang merah 10 butir
Bawang putih 10 siung
Merica halus 1 sdt
Ketumbar halus 1 sdt
Kemiri 10 butir
Kencur 3 ruas
Kunyit 3 ruas, bakar 

Cara membuat:
1. Bagi bumbu halus menjadi 2 bagian.
2. Lumuri 1 bagian bumbu pada ayam dan jeroan. Masukkan jeroan ayam pada perut ayam, biarkan selama kurang lebih 30 menit agar bumbu meresap.
3. Rebus santan bersama 1 bagian bumbu halus dan bumbu-bumbu lain sampai mendidih.
4. Masukkan ayam pada santan berbumbu, masak ayam sampai matang dan bumbu meresap. Angkat lalu hidangkan

Ø  URAP SAYURAN
Bahan
1 ikat kangkung
1 ikat bayam
1 ikat kacang panjang
250 gr kol putih
100 gr tauge
Bumbu Urap :
1 btr kelapa, kupas, parut kasar
3 bh cabe besar
3 bh bawang merah
1 bh bawang putih
1 sdt terasi
1 ruas kencur
2 bh daun jeruk, buang tulang
1 sdt garam
1 sdm gula merah sisir penyedap bila suka.
Cara Membuat :
1.      Bumbu : ulek cabe merah, bawang merah, bawang putih dan garam hingga halus, masukkan terasi, gula merah dan kencur, haluskan pula.
2.      Campur bumbu halus dengan kela parut, aduk rata, beri daun jeruk. Kukus hingga matang, angkat.
3.      Siangi sayur mayur, rebus dalam air mendidih masing-masing secara terpisah. Tiriskan.
4.      Taruh sayuran rebus dalam wadah, taburi bumbu urap, aduk rata di atas nasi.








Daftar pustaka

sumber pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar